Minggu, 13 Juli 2014

Santa Angela Merici


Santa Angela Merici dilahirkan pada 21 Maret 1474 di Desenzano, Italia. Ia mempunyai seorang saudara perempuan. Masa kecil Angela sangat bahagia. Orang tuanya yang saleh mengajarkan hal-hal baik kepada Angela dan kakaknya. Ibunya mengajarkan anak-anaknya pekerjaan rumah tangga, dan ia mengajarkan untuk membantu sesama yang berkekurangan. Sifat baik orang tuanya dengan setia ditiru oleh anak-anaknya. Dulu, orang tua Angela sering bercerita tentang orang-orang kudus, yang membuat Angela tertarik dengan dunia orang kudus.



Angela tumbuh sebagai anak kecil biasa, seperti yang lain, dia juga nakal secara wajar. Dia suka mencuri anggur di kebun tetangga. Pada saat Angela berusia 10 tahun, ayah dan ibunya meninggal akibat suatu wabah penyakit. Lalu ia dan kakaknya di bawa pamannya ke Salo karena tidak ada yang merawatnya. Dan pada saat Angela berusia 13 tahun, kakaknya juga ikut meninggal. Angela sangat sedih dan kesepian akibat meninggalnya saudarinya itu. Dia mulai berpikir kemanakah kakaknya pergi? Ke Surga atau neraka? Di usianya yang muda itu, ia sudah memikirkan tentang dosa-dosa dan akibatnya.

Suatu hari, saat Angela sedang bekerja diladang, ia melihat suatu pengelihatan dimana segerombolan malaikat naik turun tangga. Tangga yang enghubungkan dunia dengan surga. Dan, diantara malaikat-malaikat itu, ada seseorang yang ia kenal sebagai kakaknya. Pengelihatan ini membuat Angela ingin sekali bergabung dengan kakaknya menyerahkan diri sepenuhnnya pada Tuhan.

Pada saat remaja, Angela tumbuh sebagai remaja yang cantik dan disukai banyak orang. Ia mudah bergaul dengan orang lain, mulai dari orang miskin, sampai bangsawan dan perjabat. Tapi, pergaulannya ini mengusik hati kecil Angela. Ia sadar, kalau ia ingin menyerahkan hidup sepenuhnya pada Tuhan. Angela tidak ingin laki-laki lain menyukai dan memiliki nya karena ia hanya ingin menjadi mempelai Kristus. Maka itu, ia memperjelek dirinya dan ia mengecat rambut pirang indahnya menjadi abu-abu.

Supaya dirinya makin dekat dengan Tuhan, ia bergabung dengan Ordo ketiga Pastor Fransiskan agar ia mudah menerima perjamuan kudus dan makin mendekatkan diri dengan Tuhan. Sejak itu, hidupnya menjadi sangat sederhana. Ia mau menjadi seperti Santo Fransiskan yang tidak memiliki apapun, bahkan tempat tidur dan hanya hidup dengan makan roti dan sedikit sayuran serta minum air putih.

Paman Angela meninggal saat berusia 22 tahun, dan Angela pun kembali ke Desenzano. Di kampung halamannya itu, hatinya terketuk untuk mengajari anak-anak tetangganya yang miskin dan kurang mendapat perhatian pembelajaran agama dari orangtuanya. Pada suatu hari, ia melihat suatu pengelihatan lagi. Ia melihat dirinya sedang mengajari para pemudi. Sejak saat itu, ia sadar bahwa Tuhan memanggilnya untuk melakukan tugas semacam itu.


Kemudian ia mengajak teman-temannya perempuannya untuk bergabung dengan Ordo ketiga untuk mengumpulkan dan mendidik anak-anak dan juga para pemudi dengan pengajaran yang sistematis dan teratus. Angel melakukan pekerjaan ini dengan sangat rendah hati dan pada akhirnya ini berkembang. Maka, Angela dan teman-teman perempuannya memulai tugas baru dengan membuka sekolah bagi anak putri.

Suatu hari, Ordo Santo Fransiskus memberi suatu tugas pertama pada Angela yaitu menghibur sepasang bangsawan di kota Berscia yang baru saja kehilangan anak-anaknya. Pada saat itu, di Berscia baru saja mengalami perang dan menghasilkan korban tewas yang banyak. Banyak yang mengalami kelaparan. Banyak anak-anak terlantar. Banyak gadis yang dipermainkan. Sedikit demi sedikit Angela membantu orang-orang yang membutuhkannya. Dia juga mendirikan sebuah sekolah dan karyanya itu dikenal dan disenangi banyak orang. Begitulah karya Angela selama 14 tahun di Brescia yang setia membantu yang berkekurangan.

Suatu hari Angela berziarah ke Tanah Suci. Tetapi dalam perjalanan ia mengalami kejadian yang tak disangka-sangka. Ia menjadi buta. Namun ia tetap berjuang untuk mengunjungi tanah suci. Angela tetap berteguh melanjutkan sambil berserah diri kepada Tuhan selama perjalanan. Karena imam nya yang besar, ia pun disembuhkan dari kebutaannya saat ia pulang dari tempat itu. Pada saat itulah pengelihatan dia yang waktu itu di Desenzano tentang rombongan malaikat yang  naik turun tangga melintas terus dipikirannya.

Dalam perjalanan, ia tiba-tiba mendengar sesuatu dihatinyaBukalah hati, Angela sebelum engaku meninggal, engkau akan mendirikan perkumpulan wanita di berscia yang menjadi harta Tuhan sendiriMendengar suara ituhatinya pun tergerak.

Saat Angela kembali lagi ke Brescia, ia mengumpulkan para pendukungnya dan membentuk semacam biara sederhana pada 1533. Dibentuklah peraturan sederhana dan diadakan pelayanan pendidikan agama bagi anak kaum miskin dan mengarahkan para pendukungnyapada karya lainnya.. 12 orang tinggal bersama Angela di dekat gereja St. Afra, tapi sejumlah wanita tinggal bersama keluarga mereka. 2 tahun kemudian, sudah 28 orang pendukung Angela yang menyerahkan diri pada Tuhan. Angela menempatkan mereka di bawah perlindungan St Ursula.


Jadlah tanggal 25 November sebagai hari jadinyaOrdo Suster-Suster Ursulin. Semasa hidup Angela sebagai pendiri ordo, suster-suster tidak emamkai seragam biara, melainkan rok berwarna hitam. Mereka berkumpul untuk menyembah Tuhan dan melaksanakantugas-tugas orang kudus mereka. Banyak perubahan dan perkembangan di ordo ini, tapi tujuannya tidak berubah yaitu untuk memberikan pendidikan agama pada anak gadis terutama mereka yang miskin.

Angela pun wafat karena sudah tua pada 27 Januari 1540. Setelah Angela wafat, biara itu hidup sungguh - sungguh seperti biara lainnya. Tahun 1870 Angela dinyatakan sebagai orang kudus oleh Paus Pius VII. Biara kecil ini terus berkembang dan berkembang menjadi biara besar yang tersebar luas di seluruh dunia dengan putrid-outri yang beraneka ragam tetapi sama spiritualitasnya: spiritiualitas santa Angela.

Kamis, 10 Juli 2014

-______-

Liburan sekolah itu harusnya jadi moment yang tepat buat kumpul atau liburan bareng keluarga. Tapi kalo keluarga lo ga solid dan tiap hari selalu sibuk sama urusannya masing-masing ya apa boleh buat. Karna posisi lo dirumah cuma sebagai anak ya pastinya lo cuma bisa diem aja, mau protes pun pasti orang tua lo bakalan bales ocehan lo. Lo bisa bayangin gimana rasanya liburan sekolah 14 hari dan lo diem aja dirumah? Apa lo ngerasain apa yang gua rasain? Ya! Jenuh pasti. Rasa bosen sama lingkungan sekitar yang gitu-gitu aja pasti selalu ada.
Tiap hari udah kode-kode padahal tapi tetep aja. Entah pura-pura ga peka atau gimana. Ga pernah ngerti sih sama pemikirannya orang tua jaman sekarang -__- Maunya diturutin, dingertiin tapi ga pernah ngertiin. Apa ga pernah tau kalo anak juga bisa jenuh?
Walaupun dirumah gadget lengkap, tapi tetep aja bosen. Tiap hari cuma bergulat di video games tanpa ada temen di dunia nyata. Orang tua pun ga pernah welcome buat dengerin sharing anaknya.

 

Angela Divani Regga Almareta Template by Ipietoon Cute Blog Design